indoPetroNews.com - Meski harga minyak mentah kembali mengalami penurunan hingga berada di bawah USD 40 per barel, namun pemerintah masih enggan menurunkan harga di dalam negeri.
Seharusnya harga BBM jenis solar dan premium juga ikut turun. Karena, dua jenis bahan bakar minyak tersebut sudah mengikuti harga pasar.
Pengamat energi dari Reforminer Institute, Komaidi, mengatakan dengan turunnya harga minyak mentah, seharusnya harga solar dan premium juga ikut turun. "Harga premium seharusnya di bawah Rp7.000 per liter, sedangkan solar dan pertalite lebih mahal Rp300-400 dari premium," ujar Komaidi, di Jakarta, Kamis (10/12).
Apalagi, dengan kembali bergabungnya Indonesia ke kartel OPEC, seharusnya harga BBM bisa ditekan, karena pemerintah memiliki lebih banyak pemasok, sehingga bisa mendapatkan harga minyak mentah lebih murah.
Hal senada dikemukakan anggota Komisi VII DPR, Kurtubi, yang menilai harga jual solar dan premium seharusnya turun Rp1.000-1.500 per liter. Pemerintah juga harus berkomitmen dengan penerapan harga pasar terhadap dua jenis BBM tersebut. "Pemerintah harus manfaatkan momentum ini," kata Kurtubi.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga premium Rp7.400 per liter, sedangkan solar Rp6.900 per liter. Pemerintah juga sempat mengatakan bahwa penurunan harga belum bisa dilakukan saat ini, karena perhitungan harga dua BBM tersebut diberlakukan tiga bulan sekali. (ehs)
Home »
Harga Minyak USD 40 Per Barel
,
Pemerintah Belum Mau Turunkan Harga
» Harga Minyak USD 40 Per Barel, Pemerintah Belum Mau Turunkan Harga
Harga Minyak USD 40 Per Barel, Pemerintah Belum Mau Turunkan Harga
Written By Unknown on Thursday, 10 December 2015 | 16:54

