indoPetroNews- The Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) telah memutuskan pada Selasa (22/11/2016) untuk merekomendasikan agar pertemuan 30 November 2016 membicarakan proposal Aljazair untuk pemangkasan output dengan besaran antara 4.0-4.5%. Pemangkasan tersebut diberlakukan untuk anggota OPEC, kecuali Libya dan Nigeria.
Pemangkasan dengan besaran tersebut akan mengurangi output OPEC sebanyak 1.2 juta bph dari level produksi OPEC bulan Oktober lalu. Namun beberapa pihak menyebutkan bahwa perwakilan Iran, Irak, dan Indonesia telah menyampaikan keberatan mereka untuk ikut berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut.
"OPEC harus mengizinkan Irak untuk terus menaikkan output tanpa pembatasan. Selain Irak, Nigeria, Libya, dan Iran juga meminta pengecualian dengan alasan output mereka telah dihantam oleh konflik atau sanksi," kata Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari, seperti disinyalir Reuters, Rabu (23/11/2016). Kendati demikian, proposal Aljazair, Libya dan Nigeria yang diberi pengecualian.
Rusia yang bukan anggota OPEC, tetapi sebelumnya menyatakan akan berpartisipasi dalam kesepakatan ini juga belum menyetujui besaran pemangkasan. (Sofyan)
Menlu Irak : OPEC Harus Izinkan Irak Tingkatkan Produksi Migas
Written By Unknown on Thursday, 24 November 2016 | 14:09

